LUCY HEARTLIFA
Pada suatu masa hiduplah seorang wanita
bernama Erza yang merasa sangat cantik tapi ia memiliki watak yang jahat. Ia
selalu berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia
mempunyai cermin ajaib , cermin itu akan menunjukan segala hal yang dapat
menghalangi kekuasaannya. Selain itu, ia juga mempunyai asisten yang bernama Servanty. Servanty juga memiliki watak yang jahat.
Suatu hari Putri Erza (ia selalu ingin
dipanggil Putri) sedang bercermin.
Erza :”Siapakah wanita tercantik di dunia
ini?”
Cermin :”Anda Putri”
Erza :”Siapakah yang paling kuat di dunia
ini?”
Cermin :”Anda Putri”
Erza :”Siapakah yang paling hebat di dunia
ini?”
Cermin :”Anda Putri”
Erza :”Siapakah yang paling pantas menikah
dengan Budi Anduk?”
Cermin :”Anda Putri”
Erza :”Apa???” (terkejut dan mengatakan
dengan nada yang tinggi)
Cermin :”Maksud saya….yang pasti bukan anda
Putri” (dengan nada takut)
“Namun ada seorang wanita yang dapat
menghancurkan keistimewaan anda
tersebut, jika Putri tidak melenyapkannya”
Erza :”Apa?!..Siapa dia?” (marah)
Cermin :”Namanya Lucy Heartlifa dari kalangan
bangsawan terkenal yang berparas
cantik,
baik hati, dan rajin menabung.”
Erza :”Benarkah itu cermin?”
Cermin :”Benar Putri”
Erza mulai
menyusun rencana untuk menghancurkan Lucy. Mula-mula ia menyuruh Servanty
membunuh ibu Lucy yang bernama Flow Marimati, dengan cara memberikan racun.
Erza :”Berikan racun ini” (perintah Erza)
Servanty :”Baik Putri” (lalu pergi)
Pada saat itu
Flow sedang berbincang-bincang dengan putrinya.
Flow :”Lucy…kamu adalah anak ibu
satu-satunya dan kamu tidak mengenal
Ayahmu”
Lucy :”Iya bu…Lucy tahu tentang itu”
Ayah Lucy meninggal sebelum ia lahir karena sakit
parah yang diderita selama 7 tahun.
Flow :”Ini ibu beikan kepadamu” (melepaskan
kalung di lehernya dan diberiakan
Kepada
Lucy)
“kalung ini berasal dari nenek moyang kakek
tante ibu nenekmu. Sekarang
Ibu
serahkan kepadamu. Jaga kalung ini baik-baik. Kalung ini akan
menjaga
mu jika kamu dalam kesulitan dan jika ibu tidak bisa menjagamu
lagi”
(nasehat Flow)
Lucy :”Baik
bu, Lucy akan mengingat hal itu. Lucy pamit pergi dulu,ada acara yang harus
Lucy hadiri (Mencium tangan Ibunya lalu pergi meninggalkan Flow yang lagi duduk
di depan rumah)
Beberapa saat setelah Lucy pergi, datang Servanty. Dia
menyamar sebagai penjual makanan yang sebenarnya, makanannya telah diberi racun
.
Servanty : “Permisi
bu”
Flow : “Iya..
ada apa?”(dengan ramah)
Servanty : “Tolong
saya bu.. anak saya sedang sakit, dan saya harus membelikannya
obat, tapi saya tidak mempunyai uang untuk
itu”(dengan sedih)
Flow : “Oh kalau begitu, ini saya ada sedikit uang,
ambilah!”(memberikan uang 100.000)
Servanty : “Saya tidak bisa mengambil begitu saja, saya
akan merasa senang jika anda dapat membeli makanan ini”
Karena merasa
kasihan Flow pun membeli kue tersebut.
Flow : “Baiklah” (memberikan uang dan mengambil kue)
“Wah, sepertinya enak,
saya makan ya..”
Servanty : “Silahkan..”
Tiba-tiba Flow merasakan sesuatu yang sakit di
tenggorokannya, ternyata dia keracunan dan akhirnya meniggal dunia.
Servanty : “Hahaha..Ratu pasti akan senang, karena saya
telah berhasil melaksanakan tugas dengan baik”
Tiba-tiba datang Lucy lalu Servantypun sembunyi.Lucy
melihat ibunya tergeletak dilantai.
Lucy : “Ibu…ibu..bangun..!!”(dengan
panik)
Namun Lucy telah terlambat. Ibunya twlah meninggal
dunia.
(Dirumah Erza)
Erza : “Bagus..bagus..kamu telah melaksanakan
tugas dengan baik”(menepuk pundak Servanty)
Usaha selanjutnya
Erza akan berusaha membunuh Lucy.
(Dirumah Lucy)
Tok..tok..tok.. suara pintu berbunyi, ternyata yang diluar pintu adalah Erza dan Servanty. Erza
mengaku sebagai tantenya Lucy. Kemudian mereka masuk tanpa mengucapkan salam
dan langsung duduk.
Lucy : “Siapa
kalian?”(dengan terkejut)
Erza : “Sebelumnya
saya turut berduka cita atas meninggalnya ibu kamu.”
“Wah..kamu
sudah tumbuh besar” (pegang pundak Lucy)
Lucy : (Masih
heran)
Servanty : “Ia
adalah adik ayahmu, dan sekarang kami akan tinggal bersamamu”
Lucy : “Apaaaa??!!”(terkejut)
Erza : “Iya sayang. Sekarang bawakan barang bawaan
kami”(memberikan tas yang sangat berat)
Lucy : “Uh..berat sekali..”(kesal)
Erza : “Eh tunggu!” (dengan kasar)
Lucy : “Ada
apa?”
Erza : “Kamu tidak pantas memakai baju ini” (memegang
baju Lucy dengan gaya
menjijikkan, dan menyuruh Servanty mengambil baju yang lusuh)
“Ini lebih pantas!!”(
melemparkan baju tersebut kewajah Lucy)
Pada malam hari,
mereka makan malam dan semua masakan dibuat oleh Lucy.
Erza : “Lucy….! Mana makanan nya???!”(teriak)
Lucy : “Ini makanannya, maaf telat”
Servanty : “Maaf!! Maaf!! Tidak ada kata lain ya?!
(marah)
Lucy : (menundukkan kepala)
Tiba-tiba Erza
dan Servanty menghabiskan semua makanannya.
Lucy : “Apa?!” (terkejut)
Servanty : “Uh, kenyaangg” (menyindir)
Lucy : “Untukku mana?”
Erza : “Kamu kan
bisa membuatnya lagi”
Lucy : “Semua bahan makanan sudah habis” (sedih)
Servanty :
“Itu derita kamu”
Erza dan Servanty meninggalkan Lucy sendiri. Lucy menangis,
selain lapar ia juga harus merayakan ulang tahunnya yang ke-21 tanpa siapapun.
Lucy : “Kenapa ini terjadi padaku Tuhan? Apa salahku?
Semua yang kucintai pergi. Merayakan ulang tahun tanpa siapapun,, kenapa Tuhan?
Kenapa?” (Teriak dan menangis)
Tiba-tiba muncul seseorang
dihadapannya.
Lucy : “Siapa kamu??”(terkejut dan takut)
Peri : “Aku peri dari kalungmu”
Lucy : “Benarkah itu?”
Peri : “Iya.. jangan bersedih Lucy”
Lucy : “Bagaimana tidak sedih…..”(kesal)
Peri : “Saya sudah mngetahuinya”(potongnya)